MENUJU PENGELOLAAN SUNGAI BERSIH DI KAWASAN INDUSTRI BATIK YANG PADAT LIMBAH CAIR (Studi Empiris: Watershed Sungai Pekalongan di Kota Pekalongan)

MRATIHATANI, Anandriyo Suryo and SUSILOWATI, Indah,(25 March 2013), MENUJU PENGELOLAAN SUNGAI BERSIH DI KAWASAN INDUSTRI BATIK YANG PADAT LIMBAH CAIR (Studi Empiris: Watershed Sungai Pekalongan di Kota Pekalongan). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of 1. S - Cover - C2B008004.pdf] Text - Published Version
Download (568kB)
[thumbnail of 4. S - Abstrak (Inggris) - C2B008004.pdf] Text - Published Version
Download (565kB)
[thumbnail of 5. S - Abstrak (Indonesia) - C2B008004.pdf] Text - Published Version
Download (565kB)
[thumbnail of 6. S - Daftar Isi - C2B008004.pdf] Text - Published Version
Download (591kB)
[thumbnail of 12. S - Daftar Pustaka - C2B008004.pdf] Text - Published Version
Download (569kB)
[thumbnail of 16. S - Fulltext PDF Bookmarks - C2B008004.pdf] Text
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kota Pekalongan merupakan salah satu kota di Indonesia yang mampu mengembangkan industri batiknya. Pada tahun 2011, tercatat jumlah IKM batik pekalongan mencapai 631 unit. Namun, berkah “industri batik” Pekalongan ternyata harus dibayar mahal oleh masyarakat, terutama dampak negatif pencemaran limbah industri yang dihasilkan. Semakin pesatnya pertumbuhan industri batik juga berarti semakin banyaknya limbah yang dikeluarkan dan mengakibatkan permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitar. Apalagi bila limbah yang dihasilkan dari industri batik tersebut dibuang langsung ke sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi profil atau keadaan Sungai Pekalongan, (2) menganalisis estimasi dampak kerusakan lingkungan Sungai Pekalongan, dan (3) menyusun strategi menuju pengelolaan sungai bersih pada Sungai Pekalongan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari 48 responden yang terdiri dari responden masyarakat rumah tangga, pengusaha, key person. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, BLH Kota Semarang, dan DPKLH Kota Pekalongan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Alat analisis yang digunkan untuk menjawab tujuan pertama menggunakan analisis institusional, untuk menjawab tujuan yang kedua menggunakan analisis contingent valuation method, sedangkan untuk menjawab tujuan yang ketiga menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah keadaan Sungai Pekalongan yang memang sudah tercemar. Dari hasil temuan di lapangan, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sungai tergolong biasa saja. Sedangkan kesadaran pengusaha terhadap lingkungan sungai tergolong rendah. Berdasarkan wawancara dengan key person, untuk memulihkan Sungai Pekalongan menjadi sungai bersih, dapat dilakukan dengan menggunakan IPAL karena limbah yang mencemari Sungai Pekalongan merupakan limbah cair. Biaya pembuatan IPAL yang tergolong mahal menyebabkan kurangnya jumlah IPAL yang ada sehingga limbah cair mencemari sungai. Dari penelitian ini ditemukan bahwa share alokasi dana pemerintah untuk pemulihan Sungai Pekalongan sebesar Rp 440.000.000,00, WTA dari masyarakat sebesar Rp 57.208,05 sedangkan WTP dari pengusaha hanya Rp 0,00 karena pengusaha menganggap limbah yang mereka hasilkan hanya sedikit sehingga mereka menganggap pengelolaan sungai bukan tanggung jawab pengusaha tetapi tanggung jawab pemerintah.
Keywords : IKM, batik, pollution, contingent valuation method., IKM, batik, pencemaran, contingent valuation method.
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ekonomi Pembangunan
Depositing User: Arief Eryka Zendy
Date Deposited: 11 Jun 2020 03:50
Last Modified: 11 Jun 2020 03:50
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/4619

Actions (login required)

View Item
View Item