ANALISIS KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOKAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Kasus pada Pemasok GELAEL Supermarket Citraland Semarang)

Bisnis global kini tidak lagi melibatkan persaingan antar perusahaan, namun suatu perusahaan tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumennya. Mereka harus bekerja sama dengan perusahaan lain yang dapat mendukung aktifitas bisnisnya. Oleh karena itu, persaingan bisnis saat ini terjadi antar rantai pasokan. Jaringan antar perusahaan yang saling berinteraksi yang mengatur aliran barang atau material dari pemasok hingga konsumen akhir ini disebut Manajemen Rantai Pasokan (MRP). Kinerja MRP dapat mempengaruhi kesuksesan seluruh pihak yang terlibat didalamnya, dan memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fleksibilitas rantai pasokan, keterpaduan rantai pasokan, daya respon konsumen, dan kualitas kemitraan terhadap keunggulan bersaing. Penelitian ini diharap dapat memberikan gambaran jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing suatu perusahaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner kepada 68 responden pemasok GELAEL Supermarket Citraland Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah pemasok lokal perishable product. Kemudian dilakukan beberapa analisis data, yaitu berupa uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis serta koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data yang digunakan valid dan reliabel, bebas multikolinieritas dan heteroskedastisitas, serta normal sehingga memenuhi syarat untuk digunakan sebagai data penelitian. Berdasarkan perhitungan regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,470X1 + 0,215X2 + 0,243X3 + 0,235X4. Pengujian hipotesis lewat uji t menunjukkan bahwa fleksibilitas rantai pasokan, keterpaduan rantai pasokan, daya respon konsumen, dan kualitas kemitraan berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hasil uji F menunjukkan bahwa keempat variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat keunggulan bersaing. Nilai R2 sebesar 0,545 menunjukkan bahwa 54,5% variabel dependen dijelaskan oleh keempat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, sedangkan sisanya 45,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.