NUGRAHA, Surya and POERWONO, Dwisetia,(March 2012), ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005 - 2009. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
Download (19kB)
Download (19kB)
Text
Download (16kB)
Download (16kB)
Text
Download (16kB)
Download (16kB)
Text
Download (24kB)
Download (24kB)
Text
Download (22kB)
Download (22kB)
Text
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Pembangunan suatu daerah dalam lingkup negara secara spasial tidak
selalu merata.ketimpangan antar daerah sering kali menjadi permasalahan serius.
Beberapa daerah dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, sementara
ada beberapa daerah yang pertumbuhan ekonominya lambat. Ketidaksamaan laju
pertumbuhan ekonomi daerah disebabkan karena dipengaruhi oleh adanya
perbedaan potensi sumber daya yang dimilikinya seperti sumber daya manusia,
sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya sosial. Perbedaan laju
pertumbuhan ekonomi ini juga terjadi pada daerah-daerah yang lebih kecil lagi
yaitu di tingkat kecamatan seperti kecamatan-kecamatan yang berada diwilayah
Kabupaten Semarang. Kecamatan-kecamatan diwilayah Kabupaten Semarang
telah mengalami pemekaran yang semula 17 kecamatan pada tahun 2008 menjadi
19 kecamatan.
Untuk mengetahui sejauh mana ketimpangan yang terjadi antar kecamatan
di Kabupaten Semarang sebelum dan sesudah pemekaran diperlukan analisis
pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan wilayah antar kecamatan di Kabupaten
Semarang. Untuk mengukur ketimpangan antar kecamatan penulis menggunakan
analisis Tipologi daerah dan Indeks Willamson.
Dengan menggunakan analisis Tipologi daerah dapat diketahui bahwa
rata-rata sebelum pemekaran wilayah 2005, 2006 dan 2007 terdapat tiga
kecamatan di Kabupaten Semarang berada pada tipologi IV (relatif tertinggal)
yaitu kecamatan Susukan, Kaliwungu dan Banyubiru, kemudian tahun 2008 dan
2009 setelah pemekaran terdapat sepuluh kecamatan yang berada pada tipologi IV
(relatif tertinggal) yaitu Kecamatan Tengaran, Suruh, Pabelan, Tuntang,
Banyubiru, Jambu, Sumowono, Ambarawa, Bandungan dan Bringin.
Berdasarkan analisis Indeks Williamson maka dapat diketahui bahwa
setelah adanya pemekaran wilayah terdapat sepuluh kecamatan yang mengalami
peningkatan nilai Indeks Williamson dan tujuh kecamatan mengalami penurunan
nilai Indeks Williamson.
Keywords : | Gross Regional Domestic Product Per Capita, Gross Regional Domestic Product, Rate of Economic Growth and Regional Disparities, Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita, Produk Domestik Regional Bruto, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Wilayah |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Elok Inajati |
Date Deposited: | 18 Aug 2020 07:39 |
Last Modified: | 18 Aug 2020 07:39 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/6579 |