INTEGRASI MONETER DAN OPTIMUM CURRENCY AREA : STUDI EMPIRIS ASEAN- 6+4 (INDONESIA, MALAYSIA, THAILAND, FILIPINA, SINGAPURA, VIETNAM, INDIA, JEPANG, CINA, KOREA SELATAN)

NAWANDAPUTRA, Rafi Qurnia and SUGIYANTO, Fransiscus Xaverius,(17 September 2020), INTEGRASI MONETER DAN OPTIMUM CURRENCY AREA : STUDI EMPIRIS ASEAN- 6+4 (INDONESIA, MALAYSIA, THAILAND, FILIPINA, SINGAPURA, VIETNAM, INDIA, JEPANG, CINA, KOREA SELATAN). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of Cover] Text (Cover) - Published Version
Download (145kB)
[thumbnail of Abstrak (Inggris)] Text (Abstrak (Inggris)) - Published Version
Download (63kB)
[thumbnail of Abstrak (Indonesia)] Text (Abstrak (Indonesia)) - Published Version
Download (63kB)
[thumbnail of Daftar Isi] Text (Daftar Isi) - Published Version
Download (90kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka) - Published Version
Download (213kB)
[thumbnail of Fulltext PDF Bookmarks] Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Optimum currency area merupakan bentuk tertinggi dari integrasi keuangan. Tujuan dari adanya optimum currency area adalah membentuk single currency pada sebuah kawasan. Kawasan-kawasan dengan tingkat perdagangan yang baik diantara negara-negaranya dapat menjadi salah satu kandidat untuk membentuk optimum currency area. Oleh karena itu dengan terbentuknya optimum currency area pada sebuah kawasan maka akan memberikan tambahan manfaat untuk kawasan tersebut dengan memperhitungkan biaya pembentukan yang akan dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan pembentukan optimum currency area dalam kawasan ASEAN-6+4 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam, India, Jepang, Cina, dan Korea Selatan). Secara lebih lanjut, penelitian ini juga menganalisis pembentukan single currency pada kawasan ASEAN-6+4 dengan mempertimbangkan mata uang jangkar yang digunakan (Dollar USA, Poundsterlling Inggris, Euro Eropa, Reminmbi Cina, dan Yen Jepang). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF) yang mencakup negara anggota kawasan ASEAN-6+4 dari tahun 1999 kuartal pertama hingga 2017 kuartal keempat. Kemudian, penelitian ini menggunakan metode analisis Panel Structural Vector Auto Regression (PSVAR) dengan menekankan pada analisis Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya kemungkinan pembentukan optimum currency area pada kawasan ASEAN-6+4 dengan membentuk beberapa sub-region yang terdiri dari negara anggota kawasan sesuai dengan adanya kesamaan pola respon terhadap guncangan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang perlu mempertimbangkan Cina sebagai benchmark dalam pembentukan optimum currency area pada tingkat sub-region. Hal tersebut dikarenakan perkembangan perekonomian Cina yang sedang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pembentukan mata uang tunggal kawasan dalam ASEAN-6+4 perlu mempertimbangkan Reminmbi Cina dan Peso Filipina sebagai mata uang jangkar dalam membentuk single currency dalam kawasan tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya kesamaan pola respon nilai tukar negara anggota kawasan terhadap mata uang jangkar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pertimbanggan Peso Filipina sebagai mata uang jangkar tak lepas dari perkembangan perekonomian Filipina yang lebih cepat dibandingkan dengan negara anggota ASEAN yang lain dalam beberap tahun terakhir.
Keywords : Financial Integration, Optimum Currency Area. Single Currency, PSVAR, IRF, FEVD, ASEAN-6 + 4., Integrasi Keuangan, Optimum Currency Area. Single Currency, PSVAR, IRF, FEVD, ASEAN-6+4.
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ekonomi Pembangunan
Depositing User: Rafi' Qurnia Nawandaputra
Date Deposited: 07 Oct 2020 06:29
Last Modified: 07 Oct 2020 06:29
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/7021

Actions (login required)

View Item
View Item