KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PADA PENGADAAN PERALATAN PRODUKSI (Studi Kasus PT. Angkasa Pura I)

Dewasa ini, persaingan dalam segala bidang semakin ketat di mana perusahaan atau organisasi dituntut untuk terus mengembangkan diri supaya dapat menghadapi persaingan yang ada. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja tersebut adalah dengan melakukan efisiensi dari operasional yang ada. Efisiensi dapat dilakukan pada berbagai bidang operasional, dan salah satunya adalah pada pengadaan peralatan operasional yang ada pada sebuah organisasi. Maka pengujian tentang perbandingan antara leasing dengan membeli tunai menjadi menarik untuk dilakukan karena adanya research gap yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pembiayaan pada pengadaan peralatan produksi di PT Angkasa Pura I, baik secara tunai dengan leasing dan untuk menganalisis perbedaan secara finansial pembiayaan secara tunai dengan leasing pada pengadaan peralatan produksi di PT Angkasa Pura I. Konsep yang digunakan adalah: teori tentang penganggaran modal, pembiayaan, leasing, dan analisa kelayakan. Sebagai objek penelitian adalah PT Angsasa Pura I dengan subjek yang dipilih adalah kebijakan leasing PT Angkasa Pura I dengan PT Dianangkasa Raya terhadap peralatan X-Ray Baggage, X-ray Cabin, dan Walkthrough. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kebijakan pembiayaan pada pengadaan peralatan produksi di PT Angkasa Pura I yang meliputi X-Ray Baggage, X-Ray Cabin, dan Walkthrough dilakukan melalui leasing karena ternyata lebih menguntungkan daripada membeli tunai. (2) Terdapat perbedaan secara finansial pengadaan peralatan produksi melalui pembiayaan secara tunai dengan leasing, dimana leasing lebih baik daripada membeli