KONSTRUKSI SOSIAL AKUNTANSI INTELLECTUAL CAPITAL DI UMKM INDUSTRI KREATIF YANG BERBASIS SENI

AZZAHRA, Safiera Faradila and UTOMO, Dwi Cahyo,(22 January 2021), KONSTRUKSI SOSIAL AKUNTANSI INTELLECTUAL CAPITAL DI UMKM INDUSTRI KREATIF YANG BERBASIS SENI. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Download (225kB)
[thumbnail of Abstrak (Inggris)] Text (Abstrak (Inggris)) - Published Version
Download (285kB)
[thumbnail of Abstrak (Indonesia)] Text (Abstrak (Indonesia)) - Published Version
Download (184kB)
[thumbnail of Daftar Isi] Text (Daftar Isi) - Published Version
Download (319kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka) - Published Version
Download (190kB)
[thumbnail of Fulltext PDF Bookmarks] Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas akuntansi intellectual capital dalam konteks Usaha Kecil, Mikro dan Menengan (UMKM) industri kreatif yang berbasis seni untuk mengetahui konstruksi sosial akuntansi intellectual capital di dalam konteks tersebut. Penelitian dilakuan dengan metodologi interpretif dan metode penelitian grounded theory dengan pendekatan Straussian untuk menjawab dua pertanyaan penelitian: (1) mengapa intellectual capital terbentuk dan berkembang di UMKM industri kreatif berbasis seni; dan (2) bagaimana konstruksi sosial dalam akuntansi intellectual capital di UMKM industri kreatif berbasis seni murni dan seni terapan. Responden penelitian berjumlah 6 UMKM yang masing-masing 3 responden adalah UMKM seni murni dan 3 responden dari UMKM seni terapan, dan pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview, dokumentasi dan observasi. Sembilan orang diwawancarai secara mendalam, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan metode iterative dengan tiga tahap pengkodean, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil analisis menunjukkan bahwa jawaban dari pertanyaan pertama adalah karena adanya kebutuhan akan keberlanjutan usaha, atau keberlanjutan untuk berkarya. Kebutuhan tersebut ditunjang oleh adanya kebutuhan berkolaborasi dan kebutuhan berjejaring yang membentuk segitiga kebutuhan berkelanjutan. Sedangkan pertanyaan kedua dapat dijawab dengan temuan bahwa konstruksi sosial dari pengakuan (recognition) untuk akuntansi intellectual capital adalah: (1) pelaku seni melakukan pertanggungjawaban atas penggunaan dana eksternal; (2) pelaku seni mempekerjakan pihak yang kompeten dalam pelaporan keuangan; (3) pelaku seni memanfaatkan kemampuan SDM atau human capital dalam menciptakan intellectual capital; dan (4) pelaku seni memerlukan aset berwujud dalam penciptaan intellectual capital. Sedangkan konstruksi sosial dari pengukuran (measurement) adalah: (1) kolaborasi dan jejaring yang dilakukan oleh pelaku seni untuk menghasilkan keuntungan; (2) pengelolaan informasi non�keuangan dalam pemanfaatan intellectual capital; dan (3) kebutuhan informasi terkait keberlangsungan usaha.
Keywords : intellectual capital accounting, MSMEs, creative industry, arts, pure arts, applied arts, grounded theory, interpretive, akuntansi intellectual capital, UMKM, industri kreatif, seni murni, seni terapan, grounded theory, interpretif
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Akuntansi
Depositing User: safiera faradila
Date Deposited: 05 Aug 2021 06:57
Last Modified: 05 Aug 2021 06:57
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/8967

Actions (login required)

View Item
View Item