Efektivitas dan Benefit Incidence Analysis Pada Kebijakan Subsidi LPG 3 kg

Salah satu kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan energi nasional untuk memeratakan penggunaan energi di masyarakat yaitu subsidi LPG 3 Kg. Pada mulanya pembengkakan pada APBN terutama dibidang subsidi dan ditambah dengan naiknya harga minyak internasional, menjadikan LPG sebagai pengganti minyak tanah, karena biaya produksi nya lebih murah. Seiring berjalannya waktu Pemerintah dihadapkan pada dilema mengenai kebijakan pemberian subsidi energi tersebut, karena anggaran subsidi LPG 3 Kg dan volume LPG bersubsidi terus mengalami peningkatan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari program subsidi LPG 3 kg di Kecamatan Tebet Kota Jakarta Selatan pada tahun 2021 dengan responden yang merupakan penguna LPG bersubsidi. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis, yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan indikator tiga dan metode Benefit Incidence Analysis (BIA). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Tebet Kota Jakarta Selatan bahwa program LPG bersubsidi di Kecamatan Tebet belum dikatakan efektif. Adapun efektivitas berdasarkan tepat sasaran penerima masih belum efektif, namun untuk indikator tepat harga dan tepat waktu dapat dikatakan sudah efektif pada kebijakan ini di Kecamatan Tebet. Distribusi manfaat dari program LPG bersubsidi yang diterima oleh para pengguna LPG 3 kg di Kecamatan Tebet dengan pendapatan terendah hanya sebesar 4,18%, sehingga program LPG bersubsidi dapat dikatakan sebagai kebijakan yang regresif. Menurut hasil tersebut, maka program LPG bersubsidi belum dapat dikatakan sebagai program yang efektif dan tepat sasaran.