ANALISIS PENGARUH KONSENTRASI INDUSTRI TERHADAP EFISIENSI TEKNIS DI INDONESIA STUDI KASUS : INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TAHUN 2010 – 2015

Penelitian ini menganalisis pengaruh konsentrasi industri terhadap tingkat efisiensi teknis di industri manufaktur besar dan sedang Indonesia tahun 2010 -2015. Penelitian ini menggunakan level perusahaan dengan total observasi adalah 50.088 dengan sampel 8.348 perusahaan dalam kurun waktu enam tahun. Metode yang digunakan adalah Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan model fungsi produksi transcedental logaritmic (translog). Penelitian ini menggunakan tiga variabel kontrol yaitu Herfindahl Hirschman Index (HHI), firm size dan Capital Output Ratio (COR). Hasil menunjukkan rata-rata tingkat efisiensi teknis di industri manufkaktur besar dan sedang sebesar 53,93 persen. Estimasi SFA menunjukkan bahwa HHI berpengaruh secara negatif terhadap inefisiensi teknis. Kenaikan HHI dapat menurunkan inefisiensi dan menaikkan efisiensi level. Dengan demikian, pendekatan Efficient-Structure-Hypothesis (ESH) berlaku di industri manufaktur besar dan sedang Indonesia tahun 2010 – 2015. Perusahaan yang memiliki konsentrasi tinggi akan meningkatkan efisiensi teknis. Firm Size berpengaruh negatif terhadap inefisiensi atau kenaikan firm size dapat meningkatkan efisiensi level. Perusahaan dengan skala yang lebih besar cenderung memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi. variabel Capital Output Ratio (COR) berpengaruh positif terhadap inefisiensi teknis perusahaan. Semakin besar rasio output modal, maka semakin besar pula inefisiensi teknis atau dapat dikatakan efisiensi level semakin rendah. Rasio output modal yang lebih rendah menunjukkan bahwa modal sangat produktif atau efisien.