SUKMA, Khoirul and KURNIA, Akhmad Syakir,(1 July 2021), KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KREDIT SEKTORRUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN NONKEUANGAN: ADAKAH PERBEDAANNYA? , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (28kB)
Download (28kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (9kB)
Download (9kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (9kB)
Download (9kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (295kB)
Download (295kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (328kB)
Download (328kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Krisis keuangan pada tahun 2008 yang disebut sebagai Global Financial Crisis (GFC) dimulai dari ketidakstabilan sistem keuangan di Amerika Serikat. Krisis tersebut mengilhami banyak negara untuk menerapkan kebijakan makroprudensial yang bersifat countercyclical untuk mengatasi ketidakstabilan sistem keuangan. Namun belakangan ini, argumen-argumen yang mempertanyakan kewenangan kebijakan makroprudensial mulai bermunculan. Penelitian Cerutti dkk. (2015) menemukan bahwa kebijakan makroprudensial hanya efektif dalam mengendalikan pertumbuhan kredit rumah tangga dan tidak bagi pertumbuhan kredit perusahaan non-keuangan. Masalah ini bisa menimbulkan risiko lain di luar jangkauan kebijakan makroprudensial (Ahnert dkk. 2018). Penelitian ini berupaya untuk melakukan pembuktian tersebut melalui observasi pada 38 negara terpilih. Dengan menggunakan Estimator General Method of Moments-difference (GMM-diff), penelitian ini membuktikan bahwa kebijakan makroprudensial kurang efektif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di sektor perusahaan. Selain itu di negara-negara maju, kebijakan makroprudensial juga berdampak besar dibandingkan negara berkembang yang pernah terjadi pada kebijakan ini. Temuan ini memberi arahan bahwa alternatif kebijakan seperti kebijakan kontrol modal bagi diperlukan untuk menjadi pelengkap bagi kebijakan makroprudensial. Sebagai tambahan, dalam penerapan kebijakan makroprudensial memerlukan perimeter regulasi.
Keywords : | macroprudential policies, inefficiency, household credit growth, non-financial companies credit growth, GMM Estimator, kebijakan makroprudensial, ketidakefisienan, pertumbuhan kredit rumah tangga, pertumbuhan kredit perusahaan non-keuangan, GMM Estimator |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Khoirul Sukma |
Date Deposited: | 15 Nov 2021 03:11 |
Last Modified: | 15 Nov 2021 03:11 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/9556 |