PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERGURUAN TINGGI DI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penganggaran partisipatif di Politeknik Negeri Semarang dengan cara menganalisis pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja perguruan tinggi. Budaya organisasi dipilih sebagai variabel moderating yang diduga turut memperkuat hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja perguruan tinggi. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah para Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium dan Kepala Bengkel dilingkungan Politeknik Negeri Semarang yang berjumlah 74 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden serta wawancara kepada responden terpilih. Jawaban dari 63 responden (tingkat pengembalian 85,14%) dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan uji nilai selisih mutlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perguruan tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 34,80% yang berarti bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh sebesar 34,80% terhadap perubahan kinerja perguruan tinggi, sementara sisanya 65,20% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung sebesar 5,833 dengan signifikansi 0,000 yang berada jauh dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perguruan tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Brownell & McInnes (1983), Frucot & Shearon (1991), Sardjito & Muthaher (2007). Budaya organisasi juga terbukti memperkuat hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja perguruan tinggi. Uji nilai selisih mutlak menghasilkan nilai Adjusted R2 sebesar 55,60% yang berarti bahwa 55,60% kinerja perguruan tinggi dipengaruhi oleh partisipasi dalam penyusunan anggaran, budaya organisasi dan interaksinya, sementara 44,40% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Hasil uji t terhadap variabel moderating menunjukkan nilai thitung sebesar 3,212 dengan signifikansi 0,002. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi terbukti sebagai variabel moderating yang memperkuat hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja perguruan tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Frucot & Shearon (1991), Dunk & Lysons (1997), Sardjito & Muthaher (2007), Supomo & Indriantoro (1998).