Penetrasi Bank Asing dan Konsentrasi Perbankan di Indonesia Tahun 2008-2018

Industri perbankan di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan perekonomian. Peran perbankan tak sekedar perantara lembaga keuangan, namun telah menjadi penyokong transaksi nasional serta agen kebijakan moneter. Potensi industri perbankan yang besar, menarik bank asing untuk turut bersaing dengan bank domestik. Kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diluncurkan tahun 2004 dalam rangka mewujudkan struktur perbankan yang sehat, kuat dan efisien memiliki pengaruh langsung terhadap struktur industri perbankan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penetrasi bank asing terhadap tingkat konsentrasi industri perbankan di Indonesia, tepatnya pasca diberlakukannya kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) serta pengaruh determinannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah estimasi Error Correction Model (ECM) Engle-Granger untuk mengetahui hubungan jangka pendek serta Ordinary Least Square untuk mengetahui hubungan jangka panjang. Pengaruh penetrasi bank asing dapat diamati menggunakan proksi rasio aset bank asing terhadap total aset industri perbankan. Selain itu, variabel determinan konsentrasi industri seperti: skala ekonomi, ukuran pasar, hambatan strategis dan pertumbuhan pasar turut dimasukkan dalam model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasi bank asing secara empiris berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat konsentrasi industri perbankan pada jangka pendek, namun tidak terbukti pada jangka panjang. Penetrasi bank asing terbukti memiliki kemampuan untuk mendorong industri kearah yang lebih kompetitif pada industri perbankan Indonesia yang bersifat oligopoli. Variabel skala ekonomi, ukuran industri dan hambatan strategis memiliki pengaruh yang signifikan secara empiris terhadap tingkat konsentrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sementara itu, variabel pertumbuhan pasar hanya memiliki pengaruh signifikan pada jangka panjang.