PEMODELAN RISIKO KREDIT DEBITUR BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BERBASIS ZETA CREDIT RISK MODEL Studi Empirik terhadap Debitur BPR di Wilayah Jakarta

Tujuan penelitian ini adalah membangun model peramalan risiko kredit debitur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan model ordinal logistic regression. Penelitian ini merupakan modifikasi dari model ZETA credit risk yang bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan dari debitur serta faktor non keuangan yaitu sektor ekonomi dari usaha debitur terhadap probabilitas risiko kredit bagi BPR. Variabel capitalization, profitability dan liquidity pada debitur yang dikembangkan menjadi 11 rasio keuangan digunakan dalam penelitian ini ditambahkan suku bunga kredit dan sektor ekonomi debitur. Populasi penelitian adalah debitur pada BPR yang melakukan usahanya di wilayah Jakarta. Sebanyak 183 debitur diperoleh dan dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner berisi data kondisi keuangan debitur pada Desember 2008, Maret 2009, Juni 2009 dan September 2009 digunakan sebagai data penelitian. Kriteria kualitas kredit yang ditetapkan BPR disebut risiko kredit pada posisi Desember 2009 digunakan sebagai variabel dependen dengan diberi peringkat kualitas kredit lancar diberi kode 1, kurang lancar diberi kode 2, diragukan diberi kode 3 dan macet diberi kode 4. Model analisis ordinal logistic regression digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi model ZETA credit risk yang terdiri dari aspek capitalization, profitability dan liquidity ditambah suku bunga kredit dan sektor ekonomi debitur dapat menjadi model yang dapat digunakan untuk memprediksi risiko kredit debitur BPR. Prediktabilitas terbaik dalam penelitian ini diperoleh terhadap variabel Return on Equity, suku bunga kredit dan sektor ekonomi debitur yang secara signifikan dan konsisten mampu memprediksi risiko kredit debitur untuk 12 bulan ke depan atau kualitas kredit debitur menjadi macet. Lebih spesifik lagi debitur dengan sektor usaha jasa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan pembayaran angsuran kredit dibandingkan dengan debitur sektor usaha perdagangan. Sedangkan variabel EQUITY hanya mampu memprediksi risiko kredit debitur untuk 6 bulan hingga 12 bulan kedepan atau kualitas kredit debitur menjadi diragukan dan macet.