PRASETYO, Agus and RAHARDJO, Susilo Toto,(15 March 2022), ANALISIS KETAHANAN DANA DAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN PENSIUN BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK KETAHANAN JANGKA PANJANG. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (225kB)
Download (225kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (220kB)
Download (220kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (219kB)
Download (219kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (228kB)
Download (228kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (342kB)
Download (342kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Jaminan sosial adalah perlindungan sosial yang diberikan oleh negara kepada warga negaranya agar kebutuhan dasar warganya terpenuhi dengan layak. BPJS KetenagakerjaanlahirbedasarkanUndang-UndangRepublikIndonesia Nomor40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial., Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial tenaga kerja yang fungsinya untuk kesejahteraan pekerja pada saat memasuki usia tidak produktif. Rasio keuangan Solvabilitas pada program Jaminan Pensiun pada tiga tahun berturut menunjukan angak kisaran 100% yaitu pada tahun 2017 nilai solvabilitas pada program Jaminan Pensiun sebesar 100%, pada tahun 2018 di angka 100,16%, dan pada tahun 2019 nilai solvabilitas turun menjadi 100%, meski nilai tersebut masih dapat dikatakan solvable namun hal tersebut masih sangat menghawatirkan karena jika BPJS Ketenagakerjaan salah dalam mengambil langkah dalam mengelola dana Jaminan Pensiun dan menyebabkan nilai solvabilitas lebih rendah dari 100% maka kemungkinan gagal bayar pada Program Jaminan Pensiun di masa yang akan datang besar kemungkinannya. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan pension expenditure namun tidak menunjukan adanya kekhawatiran yang menyebabkan gagal bayar manfaat. Bisa dilihat nilai pension expenditure yang nilainya hanya sebesar 0,045%. Hasil penelitian ini tidak sama dengan kecemasan pemerintah yang ditunjukan dengan peningkatan usia pensiun pada tahun 2030 yang dipredeksi gagal bayar, jika jumlah iuran tidak di tingkatkan. Dari hasil korelasi dapat kita lihat bahwa jumlah pensiunan adalah yang paling mempengaruhi tingkat PE/Dana Kelola. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran dana Program Jaminan Pensiun (pembayaran manfaat) adalah hal yang perlu di perhatikan, dimana jumlah pensiunan mempengaruhi pension expenditure.
Keywords : | Fund Resilience; BPJS Ketenagakerjaan; Social Security; Pension Guarantee; Failed to Pay, Ketahann Dana; Bpjs Ketanagakerjaan; Jaminan Sosial; Jaminan Pensiun; Gagal Bayar |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | Manajemen |
Depositing User: | Agus Prasetyo |
Date Deposited: | 18 Apr 2022 15:36 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 15:40 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10585 |