PERAN KOMITMEN KEBAJIKAN MUTUALISTIK DALAM HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI ADAPTIF DENGAN KINERJA ORGANISASI (Studi Empirik pada Perguruan Tinggi Swasta di L2dikti Wilayah II)

Perguruan tinggi menghadapi tantangan baru yaitu trend globalisasi, tantangan ekonomi baru, dan cepatnya pertumbuhan informasi dan teknologi untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini mendorong perguruan tinggi untuk tidak saja memanfaatkan sumber daya manusia sebagai aset tetapi juga membangun sistem dalam organisasi. Kondisi ini juga mengharuskan organisasi untuk bersifat adaptif dan mampu mengikuti perubahan-perubahan yang ada. Kualitas budaya organisasi adaptif memiliki pengaruh pada komitmen kebajikan mutualistik yang selanjutnya komitmen kebajikan mutualistik akan meningkatkan kinerja PTS. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengembangkan pendekatan- pendekatan teoritikal baru sebagai upaya untuk menyelesaikan kontradiksi konseptual mengenai dampak dari penerapan budaya organisasi dalam peningkatan kinerja perguruan tinggi melalui komitmen kebajikan mutualistik (mutualistic benevolence commitment). Manfaat penelitian, model penelitian empiris yang dikembangkan dalam peneilitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik teori maupun dari hasil temuan disiplin ilmu manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi khususnya pada perguruan tinggi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori yang mempunyai tujuan menguji hubungan kausal atau antar variabel melalui pengujian hipotesis. Populasi penelitian ini adalah pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di lingkup L2dikti Wilayah II yang meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Bangka Belitung dengan jumlah responden sebanyak 205 PTS. Sebanyak 163 kuesioner yang terkumpul diolah dan dianalisis lebih lanjut sehingga mampu menghasilkan model SEM yang fit. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan menggunakan bantuan program AMOS. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat 6 hipotesis didukung dan 1 tidak didukung. Budaya organisasi adaptif, stimulasi intelektual dan komitmen kebajikan mutualistik memiliki pengaruh positif signifikan sebagai anteseden dari variabel kinerja perguruan tinggi, sedangkan daya serap pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kinerja perguruan tinggi. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa variabel budaya organisasi adaptif, stimulasi intelektual dan komitmen kebajikan mutualistik menjadi variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perguruan tinggi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa komitmen kebajikan mutualistik mampu bertindak sebagai mediator penting dalam mengisi kesenjangan dalam hubungan antara budaya organisasi adaptif, daya serap pengetahuan dan stimulasi intelektual terhadap kinerja perguruan tinggi serta menjadi strategi alternatif dalam upaya meningkatkan kinerja perguruan tinggi