Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Kurs Dollar, Harga Minyak Dunia, dan Harga Emas Dunia Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2021

Kondisi pasar modal suatu negara dipengaruhi oleh faktor-faktor internal atau mikroekonomi maupun faktor eksternal atau makroekonomi. Bahkan, kondisi pasar modal sering kali dijadikan tolak ukur dalam menilai kondisi ekonomi suatu negara, yaitu dengan melihat indeks harga saham gabungan di suatu negara tersebut. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sering dinilai sebagai kekuatan ekonomi Indonesia, maka dari itu tak jarang faktor-faktor makroekonomi mempengaruhi IHSG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator dari makroekonomi seperti Inflasi (x1), Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (x2), Nilai tukar atau kurs Dollar (x3), Harga Minyak Dunia (x4) serta Harga Emas Dunia (x5) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (y1) di Indonesia pada periode 2015 - 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh berupa harga penutupan perbulan selama 84 bulan (7 Tahun; 2015 – 2021) dengan data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia serta Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan pada variabel inflasi terhadap IHSG, terdapat pengaruh positif signifikan pada variabel harga minyak dunia terhadap IHSG, serta tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel suku bunga, Kurs Dollar atas Rupiah dan harga emas dunia terhadap IHSG.