MENGUNGKAP STIMULI DIBALIK ADOPSI STANDAR AKUNTANSI ASET BIOLOGIS

Proses adopsi standar seringkali luput dari perhatian para pengguna standar, kecuali adopsi standar yang mendapat pertentangan keras dari pengguna standar. Umumnya standar yang mendapat pertentangan akan mengalami penundaan atau bahkan pembatalan. Proses adopsi IAS 41 agriculture tidak mendapat protes dari pengguna standar, namun proses adopsinya memakan waktu sangat lama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengungkap makna di balik penerapan IAS 41 di Indonesia berdasarkan pengalaman dan kepentingan para pembuat standar dan pemangku kepentingan sehingga diharapkan akan ada pengetahuan baru yang dihasilkan dari penelitian ini terkait dengan regulasi akuntansi pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 8 (delapan) partisipan kunci. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi standar setter, akademisi, dan pengamat standar akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses adopsi standar akuntansi aset biologis terdapat proses institusionalisasi berupa koersif isomorfisme dari pihak internasional dan pembuat standar dari negara lain. Sementara itu, sikap pragmatis pembuat standar dan sikap apatis pengguna standar muncul sebagai akibat dari fenomena adopsi yang terlambat