PENGARUH MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan Sub Sektor Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2019)

Krisis kredit tahun 2008 dan pengaruh COVID-19 baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas dalam bisnis dan lembaga keuangan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak dari manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas pada kinerja akuntansi dan pasar pada bank-bank yang beroperasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan populasi ialah Perusahaan Sektor Keuangan Sub Sektor Bank yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2019. Dengan menggunakan purposive sampling dalam pemilihan sampel maka diperoleh sampel 41 bank umum yang terdaftar di BEI untuk 3 tahun berturut-turut (2017 – 2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen risiko kredit yakni NPLR dan LLPR berpengaruh signifikan terhadap kinerja akuntansi bank, sementara hanya LLPR yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pasar. Manajemen risiko likuiditas yakni FG dan LATA bukanlah pendorong yang signifikan untuk ukuran kinerja akuntansi di bank-bank yang diteliti, LATA hanya berpengaruh pada kinerja pasar. Namun, ketika bank menggabungkan manajemen risiko kredit dengan upaya manajemen risiko likuiditas, tindakan manajemen risiko likuiditas mengembalikan hasil yang signifikan pada kedua kinerja. Di samping itu, penelitian ini mengkaji dampak gabungan kedua risiko tersebut terhadap kinerja bank. Studi ini mengungkapkan bahwa kinerja akuntansi dan pasar dipengaruhi secara berbeda oleh upaya manajemen risiko bersama. Dampaknya tergantung pada kombinasi rasio manajemen risiko di mana bank memilih untuk memfokuskan upaya mereka.