COST STICKINESS BEHAVIOUR AROUND TAX AMNESTY Empirical Evidence from Companies Listed in the Indonesian Stock Exchange

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris lebih lanjut mengenai cost stickiness pada perusahaan terbuka di Indonesia saat pelaksanaan program Pengampunan Pajak. Cost stickiness adalah perilaku biaya di mana biaya meningkat lebih banyak ketika penjualan meningkat daripada menurun ketika penjualan menurun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengikuti program Pengampunan Pajak tahun 2016. Untuk menguji keberadaan cost stickiness, penelitian ini menggunakan biaya penjualan, umum, dan administrasi (SG&A) sebagai proksi biaya dan Penjualan sebagai proksi aktivitas. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan beberapa pengujian seperti statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi ke-26th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya SG&A selama masa Pengampunan Pajak menunjukkan perilaku sticky; Studi ini juga menyelidiki dan membandingkan perilaku cost stickiness selama dua periode: sebelum pengampunan pajak (2013-2015) dan setelah pengampunan pajak (2018-2020). Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk menguji apakah ada perubahan perilaku cost selama dua periode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SG&A berubah dari sticky sebelum masa Pengampunan Pajak menjadi anti-sticky setelah masa Pengampunan Pajak. Selain itu, penelitian ini memaparkan perilaku biaya pada perusahaan peserta Pengampunan Pajak berdasarkan pembagian sektor industri dan menyimpulkan bahwa SG&A cost pada sektor manufaktur menunjukkan perilaku sticky sedangkan pada dua sektor lainnya yaitu sumber daya alam dan jasa, biaya SG&A menunjukkan perilaku anti-sticky.