DAMPAK PENERAPAN PSYCHOLOGICAL DISTANCE TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL DAN PENILAIAN RISIKO KECURANGAN

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis dampak penerapan psychological distance yang terdiri empat dimensi yaitu temporal distance, spatial distance, social distance dan probability terhadap skeptisisme profesional auditor dan penilaian risiko kecurangan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh dari skeptisisme profesional auditor terhadap penilaian risiko kecurangan. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana skeptisisme profesional auditor dibentuk sehingga dapat mendukung dalam meminimalisir kegagalan auditor dalam mendeteksi adanya kecurangan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksprimen dengan partisipan adalah auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Indonesia khususya auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di beberapa kota besar di Jawa. Desain eksperimen menggunakan metode satu faktor dua level dimana faktor yang digunakan adalah psychological distance yang terdiri dari empat dimensi dengan dua level yaitu low level dan high level. Partisipan penelitian berasal dari kantor akuntan publik yang berada di Semarang, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dimensi temporal distance, tenporal distance yang jauh meningkatkan skeptisisme profesional auditor. Untuk dimensi spatial distance, partisipan saat mendapatkan perlakuan spatial distance memiliki skeptisisme profesional yang tidak beda dengan partisipan yang mendapatkan spatial distance dekat. Untuk dimensi social distance, partisipan yang mendapatkan social distance yang dekat tidak memiliki skeptisisme profesional yang berbeda dengan partisipan yang mendapatkan perlakuan social distance jauh. Sedangka untuk dimensi probability, partisipan dengan perlakukan probabilitas tinggi memiliki skeptisisme profesional yang tinggi dibandingkan dengan partisipan yang mendapatkan perlakuann probabilitas rendah. Untuk variabel dependen penilaian risiko kecurangan, dimensi temporal distance, temporal distance yang jauh meningkatkan penilaian risiko kecurangan auditor. Untuk dimensi spatial distance, partisipan saat mendapatkan perlakuan spatial distance memiliki penilaian risiko kecurangan auditor yang tidak beda dengan partisipan yang mendapatkan spatial distance dekat. Untuk dimensi social distance, partisipan yang mendapatkan social distance yang dekat tidak memiliki penilaian risiko kecurangan yang berbeda dengan partisipan yang mendapatkan perlakuan social distance jauh. Sedangkan untuk dimensi probability, partisipan dengan perlakukan probabilitas tinggi memiliki penilaian risiko kecurangan auditor yang tinggi dibandingkan dengan partisipan yang mendapatkan perlakuann probabilitas rendah