TRANSMISI PERILAKU KORUPSI DALAM ANALOGI ILMU EPIDEMOLOGI

Transparency International telah melaporkan tentang situasi mengkhawatirkan pertumbuhan korupsi di Indonesia, yang ditandai dengan penurunan indeks persepsi korupsi. Dalam mengatasi permasalahan ini, penelitian dilakukan dengan fokus pada pertumbuhan kasus korupsi di Indonesia. Namun, untuk menghindari kesimpulan yang cacat akibat generalisasi teori secara sembarang, peneliti menyadari bahwa mengandalkan teori fraud yang ada saja tidaklah cukup. Setiap teori tidak dapat diterapkan begitu saja pada berbagai kelompok masyarakat, sehingga metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi hermeneutika dipilih. Melalui pendekatan studi fenomenologi hermeneutika, peneliti berusaha untuk memberikan fokus pada interpretasi pengalaman dan memahami pembentukan makna melalui hubungan antara peristiwa dan orang. Dengan demikian, penelitian ini berupaya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah korupsi yang kompleks dan multifaset di Indonesia. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui wawancara dengan empat warga binaan Tipikor sebagai representasi dari pelaku korupsi. Hasil penelitian menghasilkan pemahaman tentang penyebab pertumbuhan kasus korupsi. Faktor-faktor kritis yang mendorong pertumbuhan kasus korupsi berhasil diidentifikasi sebagai patogen, reservoir, dan transmission. Ketiga faktor ini memiliki keterkaitan yang membentuk konstelasi alur penularan perilaku korupsi. Dengan demikian, temuan penelitian ini memberikan pemahaman mendalam untuk etiologi korupsi.