PERAN BUDAYA NASIONAL DALAM MEMPERKUAT PENGARUH TIDAK LANGSUNG TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI PELAPORAN TERINTEGRASI (Studi Empiris pada Perusahaan di Negara Asia)

Tujuan penelitian adalah untuk menguji model penelitian yang diajukan yaitu perihal pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung tata kelola perusahaan pada nilai perusahaan yang dimoderasi budaya nasional dan dimediasi pelaporan terintegrasi. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek negara-negara Asia tahun 2017 sampai 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive judgment sampling, yaitu teknik sampling dengan kriteria-kriteria yang relevan dengan tujuan penelitian, sehingga diperoleh 420 sampel. Pada penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS SEM). Pengolahan data penelitian ini menggunakan program aplikasi Warp PLS versi 7.0. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh tata kelola perusahaan dan nilai perusahaan bersifat langsung dan tidak langsung. Ada variabel lain yang memiliki peran sebagai variabel mediasi. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa budaya budaya berorientasi jangka Panjang dan budaya indulgansi berperan memperkuat pengaruh tata kelola perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi pelaporan terintegrasi, dan pelaporan terintegrasi berperan sebagai pemediasi pengaruh tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan peran moderasi dari budaya nasional pada pengaruh tata kelola perusahaan dengan pelaporan terintegrasi. Adapun budaya yang memoderasi pengaruh tata kelola perusahaan dengan pelaporan terintegrasi yaitu budaya penghindaran ketidakpastian dan budaya berorientasi jangka panjang. Sedangkan budaya jarak kekuasaan, budaya individualism, budaya maskulinitas, dan budaya indulgansi tidak berperan memoderasi pengaruh tata kelola perusahaan dengan pelaporan terintegrasi. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis terhadap pengembangan teori agensi, teori institusional, dan teori sinyal. Selain itu, memberikan implikasi teoritis terhadap pengembangan literatur akuntansi, khususnya pengembangan ilmu akuntansi, yang berkaitan dengan pengembangan dalam teori agensi tentang hubungan tata kelola perusahaan dan nilai perusahaan. Penelitian ini juga dapat menjelaskan pengaruh tata kelola perusahaan yang dimoderasi budaya nasional dan dimediasi pelaporan terintegrasi. Selain implikasi teoritis, penelitian ini juga memberikan implikasi praktis. Implikasi praktis yang pertama, penting bagi perusahaan mengungkapkan pelaporan dan menyusun kebijakan mengenai pelaporan terintegrasi dan tata kelola perusahaan. Implikasi praktis yang kedua, dapat bermanfaat bagi regulator, khususnya OJK dalam membangun dan menyusun kebijakan pemerintah tentang peraturan pelaporan terintegrasi untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia.