PENGARUH EFEKTIVITAS CASH MANAGEMENT SYSTEM PADA TRANSAKSI NONTUNAI TERHADAP KINERJA BENDAHARA DAN INDIKASI FRAUD (Studi Empiris Badan Pusat Statistik Seluruh Indonesia)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara empiris mengenai efektivitas Cash Management System dan pengaruhnya terhadap kinerja bendahara dan indikasi fraud. Konsep Accounting Information System (AIS), Technology of Acceptance Model (TAM), dan Fraud Diamond Theory digunakan dalam penelitian ini sebagai landasan dasar untuk menguji keefektifan SDM, prosedur dan instruksi, infrastruktur dan sistem TI, data, dan kontrol keamanan serta pengaruhnya terhadap kinerja bendahara dan indikasi fraud. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja bendahara dan indikasi fraud. Variabel independen pada penelitian ini efektivitas Cash Management System yang diukur dari lima dimensi dengan menggunakan Second-Order Confirmatory Factor Analysis (2 nd order CFA). Dimensi tersebut terdiri dari SDM, prosedur dan instruksi, infrastruktur dan sistem TI, data, dan kontrol keamanan. Sampel sebanyak 266 bendahara pengeluaran satuan kerja dipilih secara acak dari 517 bendahara pengeluaran satuan kerja BPS seluruh Indonesia dengan Simple Random Sampling (SRS). Data dikumpulkan secara survei elektronik melalui google form dengan response rate sebesar 98,87 persen atau 263 tanggapan. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistik versi 26, sedangkan analisis multivariat menggunakan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM�PLS) yang diolah dengan software SmartPLS versi 3.2.9. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa Cash Management System pada satuan kerja BPS telah berjalan efektif, dilihat dari SDM, prosedur dan instruksi, infrastruktur dan sistem TI, data, dan kontrol keamanan. Efektifnya Cash Management System mampu meningkatkan kinerja bendahara dan menekan indikasi fraud pada pengelolaan kas di bendahara.