ANALISIS POTENSI BISNIS DARI DAMPAK PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL PADA KINERJA INTRAPRENEURSHIP SEBAGAI PENGEMBANGAN BAKAT UNTUK MERAIH KEUNGGULAN BERSAING DI INDUSTRI PERFILMAN INDONESIA: PERSPEKTIF RESOURCE BASED VIEW THEORY (Studi Rumah Produksi Film “ABC”)

Penelitian ini menganalisis strategi pengelolaan kekayaan intelektual (KI), pengembangan bakat, dan peran kinerja intrapreneurship dalam industri film, serta implikasi dari Resource Based View (RBV) Theory terhadap potensi bisnis perusahaan. Pendekatan komprehensif dalam pengelolaan KI mencakup identifikasi, penilaian nilai, dan perlindungan hukum, yang mengakui kreativitas sebagai aset utama. Strategi ini memaksimalkan nilai ekonomi dan perlindungan hukum dari setiap produksi film. Selain itu, pengembangan bakat dan regenerasi dalam industri film dicapai melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan program magang, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi. Kinerja intrapreneurship menjadi faktor kunci dalam mencapai keunggulan bersaing. Budaya inovasi dan kewirausahaan yang kuat memungkinkan perusahaan mendukung ide-ide kreatif karyawan melalui program dan kompetisi internal, memberikan keunggulan kompetitif yang sulit ditiru pesaing. Berdasarkan perspektif RBV, perusahaan film memiliki potensi bisnis besar dengan memanfaatkan sumber daya dan kapabilitas unik, seperti budaya inovasi dan program pengembangan bakat. Implikasi teoritis menunjukkan bahwa integrasi pengelolaan KI, kinerja kewirausahaan, dan RBV dapat membangun strategi bisnis berkelanjutan. Perusahaan disarankan fokus pada perlindungan KI, mendukung kinerja intrapreneurship, dan mengembangkan bakat untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, serta menggunakan RBV untuk strategi pertumbuhan jangka panjang melalui inovasi berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya yang efektif.