ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA BERDASARKAN MAQASHID SHARIA INDEX DAN PROFITABILITY PERIODE TAHUN 2018-2022

Indonesia merupakan salah satu negara dengan umat muslim terbanyak di dunia dengan persentase penganut sebesar 86,7% atau sekitar 237,6 juta jiwa. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar industri halal untuk tumbuh dan berkembang. Salah satu industri halal di Indonesia adalah bank syariah. Pada akhir tahun 2022 Otoritas jasa keuangan melaporkan terdapat 13 BUS, 20 UUS dan 167 BPRS yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan dan perkembangan bank syariah dapat dilihat melalui peningkatan aset, pembiayaan yang disalurkan serta berbagai penialain kinerja keuangan seperti RGEC, CAMEL, ROA dan ROE. Bank syariah menganut prinsip profit oriented dan falah oriented sementara itu penilaian umum yang digunakan untuk mengukur kinerja bank syariah seperti seperti RGEC dan CAMEL merupakan penilaian berdasarkan profit orinted belum mencakup penialaian untuk falah oriented. Maqashid Sharia Index merupakan salah satu metode untuk menilai bank syariah dari sisi kinerja syariah sehingga dapat diketahui nilai ketercapaian dalam penerapan maqashid syariah. Penelitian ini menggunakan maqashid sharia index dan profitabilitas untuk mengukur kinerja bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan simple additive weighting. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Bank BTPS menempati posisi kuadran kedua dengan kriteria weak maqashid sharia dan high profitability, PNBS berada kuadran keempat dengan kriteria high maqashid sharia and low profitability dan BSI menempati kuadran ketiga dengan kriteria weak maqashid sharia dan low profitability.