ANALISIS PENGARUH ALOKASI ASET TERHADAP KINERJA KEUANGAN DANA PENSIUN DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh alokasi aset khususnya pada 4 (empat) kelas aset terdiri dari investasi pada Deposito Berjangka, Surat Berharga Negara, Saham, dan Obligasi Korporasi terhadap Return on Investment Dana Pensiun di Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian menggunakan analisis regresi data panel dengan software EViews. Sumber data diperoleh secara internal dari OJK. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun. Berdasarkan metode pemilihan sampel, data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup 106 data per tahun atau total 530 data selama lima tahun, yaitu dari tahun 2018 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R Square dalam menjelaskan Return on Investment masih rendah yaitu sebesar 15,5567%, hal ini mengindikasikan variabel-variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh lebih besar terhadap Return on Investment. Periodesasi dalam penelitian ini terdapat keadaan yang luar biasa, yaitu terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang menyebabkan kondisi ekonomi di Indonesia mengalami pemburukan sebagaimana halnya yang terjadi di dunia. Terdapat beberapa kebijakan Pemerintah yang turut mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja investasi. Hal ini menyebabkan 2 (dua) hipotesis tidak terbukti, yaitu investasi pada Deposito Berjangka berpengaruh positif terhadap Return on Investment Dana Pensiun di Indonesia dan investasi pada Saham berpengaruh positif terhadap Return on Investment Dana Pensiun di Indonesia. Peneliti menilai bahwa penyebab tidak terbuktinya hipotesis tersebut karena: 1) terjadinya penurunan tingkat suku bunga Deposito Berjangka seiring dengan adanya penurunan suku bunga acuan BI rate sebagai bentuk kebijakan moneter dalam rangka mendukung dan mendorong pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan pemburukan ekonomi di Indonesia dan 2) terjadinya penurunan tajam dalam IHSG sebagai reaksi pasar akibat kepanikan investor dan perilaku wait and see atas pandemi Covid-19. Kebijakan moneter membutuhkan waktu untuk mempengaruhi kondisi pasar imbal hasil saham dan kebijakan fiskal mengurangi efek merugikan dari pandemi terhadap pasar modal. Hal ini justru berbeda dengan investasi pada Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi, kebijakan Pemerintah seperti dilakukannya burden sharing oleh Bank Indonesia yaitu pembelian Surat Berharga Negara di pasar perdana menimbulkan dampak signifikan terhadap kondisi pasar Surat Berharga Negara dalam jangka panjang. Termasuk adanya insentif keringanan PPh bunga obligasi dan kebijakan countercyclical dalam bentuk penundaan penilaian harga pasar (mark to market) atau penggunaan nilai perolehan selama pandemi Covid-19 turut memperkuat Obligasi Korporasi. Dengan demikian 2 (dua) hipotesis lainnya terbukti, yaitu investasi pada Surat Berharga Negara berpengaruh positif terhadap Return on Investment Dana Pensiun di Indonesia dan investasi pada Obligasi Korporasi berpengaruh positif terhadap Return on Investment Dana Pensiun di Indonesia. Peneliti menyarankan untuk dapat menambahkan variabel lainnya seperti jenis, ukuran Dana Pensiun, periodisasi pra dan pasca Covid-19, dan objek lainnya di luar industri Dana Pensiun dalam penelitian mendatang agar hasil penelitian menjadi lebih optimal.