PENGARUH PERSEPSI PELATIHAN PASAR MODAL, PERSEPSI MODAL MINIMAL, PERSEPSI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PERSEPSI RETURN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA BERINVESTASI DI SAHAM SYARIAH (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)

Berinvestasi adalah hal yang dianjurkan dalam pandangan agama Islam dan aktivitas investasi telah dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sejak masa muda hingga menjelang kerasulannya. Selain itu, investasi memberikan dampak maslahah berupa efek berganda, seperti terciptanya peluang usaha dan pekerjaan, mencegah dana mengendap, serta memastikan agar perputaran dana tidak hanya terbatas pada kalangan orang kaya saja (QS. al-Hasyr [59]: 7). Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro dimudahkan dengan keberadaan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang berkolaborasi dengan Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Diponegoro yang rutin mengadakan pelatihan pasar modal. Selain itu, dengan adanya online trading memudahkan mahasiswa untuk mengakses informasi dan melakukan transaksi jual beli saham syariah tanpa datang langsung ke kantor Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2020, Bursa Efek Indonesia membuat program “Investasi Untuk Semua”, dimana sejumlah perusahaan sekuritas menurunkan batas minimum pembukaan rekening saham yang bisa dimulai dengan jumlah yang lebih kecil, bahkan ada yang menawarkan mulai dari Rp100.000,- atau lebih rendah lagi, tergantung pada masing-masing perusahaan sekuritas. Namun adanya hal ini belum bisa untuk meningkatkan keputusan mahasiswa FEB UNDIP dalam berinvestasi di saham syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh persepsi pelatihan pasar modal, persepsi modal minimal, pesepsi kemajuan teknologi dan persepsi return terhadap keputusan berinvestasi mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro di saham syariah. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang memiliki keputusan pada investasi di saham syariah dengan sampel sebanyak 140 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi modal minimal, persepsi kemajuan teknologi dan persepsi return berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa FEB UNDIP berinvestasi di saham syariah. Sedangkan variabel persepsi pelatihan pasar modal tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa FEB UNDIP berinvestasi di saham syariah. Secara simultan variabel persepsi pelatihan pasar modal, persepsi modal minimal, persepsi kemajuan teknologi dan persepsi return berpengaruh secara positif dan signifikan. Hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa persepsi pelatihan pasar modal, persepsi modal minimal, persepsi kemajuan teknologi dan persepsi return memiliki pengaruh sebesar 74% terhadap keputusan mahasiswa berinvestasi di saham syariah sebesar 74% dan 26% sisanya berasal dari variabel lain di luar model.