ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN PEMERATAAN PENDAPATAN MELALUI PENINGKATAN MODAL MANUSIA MUSTAHIK KOTA SEMARANG (STUDI KASUS LAZISMU KOTA SEMARANG)

ABSTRAK Kota Semarang menghadapi masalah ketimpangan pendapatan, meskipun telah menjalankan program seperti Kampung Tematik, Program Keluarga Harapan, dan Beasiswa Miskin Berprestasi. Indeks gini justru meningkat dari 0,405 pada 2023 menjadi 0,425 pada 2024 (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2025). Penelitian ini bertujuan mengungkap zakat sebagai instrumen pemerataan pendapatan melalui peningkatan modal manusia mustahik, dengan studi kasus pendistribusian zakat oleh LAZISMU Kota Semarang yang mengacu pada pilar ekonomi dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dengan tujuh informan dari pengurus LAZISMU dan mustahiknya, observasi dan dokumentasi LAZISMU Kota Semarang. Teknik analisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji validitas data dilakukan melalui triangulasi teknik dan sumber guna memastikan kedalaman dan keakuratan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendistribusian zakat dalam pilar ekonomi dan pendidikan melalui LAZISMU Kota Semarang dapat dijadikan upaya pemerataan pendapatan mustahik Kota Semarang. Modal Manusia mustahik meningkat melalui pendistribusian zakat pada pilar ekonomi dengan program pemberdayaaan UMKM dan pilar pendidikan dengan program Beasiswa Sang Surya. Indikator keberhasilan berdasarkan peningkatan taraf ekonomi mustahik dan terjadi tranformasi mustahik menjadi muzakki dan/atau munfik. Kata Kunci: Zakat, Pemerataan Pendapatan, Modal Manusia, LAZISMU, Mustahik, Kota Semarang