PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN RISIKO (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, struktur kepemilikan terkonsentrasi, dewan direksi independen, dewan komisaris independen, latar belakang pendidikan komisaris utama, komite audit independen, dan tipe auditor terhadap pengungkapan risiko perusahaan. Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma total aset perusahaan, total penjualan, dan jumlah karyawan perusahaan. Struktur kepemilikan terkonsentrasi diukur dengan akumulasi pemegang saham lebih dari 5%, dewan direksi independen dengan membagi dewan direksi independen dengan total dewan direksi, dewan komisaris independen dengan membagi dewan komisaris independen dengan total dewan komisaris, komite audit independen dengan membagi komite audit independen dengan jumlah total komite audit perusahaan, serta latar belakang pendidikan komisaris utama dan tipe auditor menggunakan variabel dummy. Pengungkapan risiko diukur dengan menggunakan metode content analysis pendekatan kalimat. Populasi dalam penelitian ini adalah 456 laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Data peneltian diperoleh dari laporan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2014- 2016. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 141 perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel total aset, total penjualan, jumlah karyawan, dewan direksi independen, tipe auditor memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan risiko. Struktur kepemilikan yang terkonsentrasi memiliki pengaruh negatif terhadap pengungkapan risiko. Dewan komisaris independen, latar belakang pendidikan komisaris utama, dan komite audit independen tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan risiko.