Fenomena David Vs Goliath: STRATEGI TOKO TRADISIONAL MENGHADAPI SERBUAN RITEL MODERN

Saat ini banyak toko tradisional yang bangkrut diakibatkan serbuan ritel modern. Tapi ada beberapa diantara mereka yang masih dapat bertahan karena mereka memiliki nilai-nilai unik yang membuat mereka masih dapat bertahan di tengah derasnya arus ritel modern. Fenomena ini dapat dinterpretasikan sebagai fenomena David Vs Goliath yang dimana fenomena yang menunjukan si kecil dapat menang melawan si besar. Salah satu faktor yang dapat membuat toko tradisional dapat bertahan ditengah derasnya arus ritel modern adalah strategi pemasaran mereka. Strategi pemasaran mereka adalah salah satu nilai yang dimiliki mereka dalam melawan derasnya arus ritel modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan melihat dampak dari ritel modern terhadap toko tradisional serta strategi pemasaran yang dipakai toko tradisional dalam bertahan menghadapi derasnya ritel modern. Populasi dalam penelitian ini adalah 9 toko tradisional yang dapat bertahan di tengah derasnya arus ritel modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitative dengan pendekatan studi kasus menggunakan 6 strategi pemasaran yang telah diuji sebelumnya. Dalam peningkatan kredibilitas penelitian ini, maka peneliti memilih prosedur triangulation. Prosedur ini dipilih karena disesuaikan dengan fokus penelitian kualitatif yang dilakukan, yang berdasarkan case study dimana peneliti merupakan instrument riset utama. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 5 dampak yang ditimbulkan oleh ritel modern terhadap toko tradisional. Dampak tersebut dibagi menjadi 1 dampak positive yaitu menjadi penyemangat bagi toko tradisional dan juga 4 dampak negative yaitu keuntungan yang menurun, minat pelanggan di ritel modern, penjualan barang menurun, harga yang kompetitif. Selain daripada itu terdapat 11 strategi dari toko tradisional dalam menghadapi retail modern yaitu sistem kepemilikan, sistem pelayanan, pembuatan keputusan, diskriminasi harga, fleksibilitas dalam sistem pembayaran, perlakuan khusus pada pelanggan setia, Kepercayaan atau Religiousity, Positioning sebagai Toko Semua Segmen, Mengetahui Kebutuhan Konsumen atau Orientasi Pelanggan, Sosok Pemilik Toko atau Kapabilitas Pemilik Toko, Pengelolaan Sumber Daya Manusia”.