PENGARUH PEMAHAMAN MAKNA LABA TERHADAP PERILAKU PENENTUAN LABA DAN BIAYA PADA PELAKU USAHA BERBASIS KOMUNITAS (Studi Fenomologi Hermeneutika pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Seni Pertunjukan Breakdance)

Seni pertunjukan breakdance merupakan salah satu sub - sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB), selain itu juga berpotensi menumbuhkan kemapanan ekonomi mikro dan memberikan manfaat non moneter bagi pelaku serta orang – orang disekitarnya atau biasa disebut komunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemahaman laba yang dimiliki oleh para pelaku melalui proses kegiatan usaha, supaya dapat mengidentifikasi apabila terdapat eksploitasi komunitas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara tidak terstruktur terhadap 3 orang pelaku utama yang merupakan ketua komunitas breakdance di kota Semarang dan Solo dan 3 orang yang terdampak dari aktivitas tersebut yakni anggota komunitas tersebut. Wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman dan motivasi yang diterapkan oleh pelaku usaha dalam memaknai laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha ekonomi kreatif sub – sektor seni pertunjukan breakdance memaknai laba dengan cara yang unik berdasarkan pemahaman dan pengalaman selama pelaku usaha beroperasi. Masing – masing pelaku usaha memiliki ciri khas tersendiri dalam penentuan laba dan biaya operasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman makna laba mempengaruhi perilaku penentuan laba dan biaya dari pelaku usaha ekonomi kreatif sub – sektor seni pertunjukan breakdance dalam pelaksanaan kegiatan usahanya.