ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KONSENTRASI KEPEMILIKAN, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON PERFORMING LOANS (NPL), BOPO TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN BANK (Studi pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014 – 2018)

Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting bagi perekenomian suatu negara sebagai lembaga intermediasi keuangan berbadan hukum. Peran tersebut yang membuat bank dekat dengan ancaman risiko. Pergerakan nilai LDR, NPL, BOPO yang fluktuatif pada bank – bank di Indonesia setiap tahunnya memperlihatkan ketidakstabilan kondisi bank yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya risiko kebangkrutan pada bak tersebut. Selain itu, terdapat ketidakkonsistenan pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi risiko kebangkrutan bank dengan menggunakan proksi Z-Score sebagai alat pengukuran risiko kebangkrutan bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 bank umum konvensional yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014 -2018. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 29 bank dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria memiliki laporan publikasi keuangan selama periode penelitian. Analisis penelitian yang dilakuan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan terlebih dahulu lolos uji asumsi klasik serta menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui signifikansi serta pengaruh variable kepemilikan asing, konsentrasi kepemilikan, LDR, NPL, dan BOPO terhadap risiko kebangkrutan bank (Z-Score) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable kepemilikan asing, konsentrasi kepemilikan, NPL dan BOPO memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Z-Score. Struktur kepemilikan menunjukkan power yang dimiliki pemegah saham terhadap perusahaan. Semkain tinggi prosentasi kepemilikan asing dan kepemilikan konsentrasi, semakin tinggi risiko kebangkrutan bank. Semakin tinggi tingkat kredit macet, semakin tinggi risiko kebangkrutan bank. Semakin rendah effisiensi suatu bank, semakin tinggi risiko kebangkrutan bank. Sementara, LDR memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap Z-Score.