ANALISIS KOINTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DENGAN PASAR MODAL AMERIKA SERIKAT DAN PASAR MODAL EROPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN JOHANSEN COINTEGRATION TEST

Dengan diketahuinya kointegrasi antara pasar modal yang satu dengan pasar modal yang lain maka dapat membantu investor dalam menentukan pasar modal manakah yang akan digunakan untuk membentuk diversifikasi Internasional sehingga dapat memberikan keuntungan potensial. Pada penelitian tentang kointegrasi pasar modal yang telah dilakukan oleh Fratzscher (2002), Murtini dan Ekawati (2003), Karim, Kassim, dan Arip (2010), Srikanth dan Aparna (2012), dengan mengambil sampel beberapa pasar modal di dunia mengungkapkan hasil yang berbeda sehingga menimbulkan research gap. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih mendalam karena hasil berbeda terjadi setelah krisis ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa tahun 2008. Permasalahan penelitian yang akan diteliti adalah menganalisis kointegrasi antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal Amerika Serikat (DJIA) dan pasar modal Eropa (FTSE 100, IBEX 35 dan ATHEX). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah data IHSG, Indeks DJIA, Indeks FTSE 100, Indeks IBEX 35, dan Indeks ATHEX yang dibatasi pada data penutupan tiap akhir minggu selama periode pengamatan antara tahun 2008 – 2012. Teknik Analisis data menggunakan Johansen Cointegration Test, Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test dan Granger Causality Test serta menggunakan signifikansi 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia terkointegrasi dengan pasar modal Amerika Serikat (DJIA), pasar modal Inggris (FTSE 100), pasar modal Spanyol (IBEX 35) dan pasar modal Yunani (ATHEX). Kemudian, antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal Amerika serikat dan pasar modal Eropa tersebut memiliki hubungan kausalitas