DAMPAK CSR STRENGTHS DAN CSR CONCERNS PADA KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

Corporate Social Repsonsibility merupakan program yang berhubungan dengan bentuk kepedulian perusahaan terhadap isu yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial dimana perusahaan beroperasi. Saat ini, CSR sudah menjadi program wajib yang dilakukan oleh setiap perusahaan dan penilaian terhadap kinerja CSR telah banyak dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan. Penilaian pada CSR tidak hanya dengan satu metode, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menilai kinerja CSR. Salah satu diantaranya metode yang digunakan dalam menilai kinerja CSR adalah dengan menggunakan Indeks Kinder, Lydenberg, Domini & Co. (KLD). Penilaian kinerja CSR menggunakan indeks KLD memisahkan antara aktivitas positif yang dapat membantu mencapai tujuan CSR (CSR Strengths) dan aktivitas CSR yang memiliki tingkat optimalisasi yang rendah dan kontroversi (CSR Concerns). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji dampak CSR Strengths dan CSR Concerns terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia menggunakan indeks KLD. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh kinerja CSR (CSR Strengtsh dan CSR Concerns) terhadap kinerja keuangan jika perusahaan beroperasi internasional. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017 dan masuk dalam Indeks Papan Utama. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 58 perusahaan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang ada pada penelitian ini. Pada penelitian ini hasil menunjukkan bahwa CSR Strengths berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan CSR Concerns berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Namun, dalam variabel CSR Strengths hasil menunjukkan bahwa operasi internasional tidak memperkuat pengaruh positif “CSR Strengths” terhadap kinerja keuangan. Sedangkan pada variabel CSR Concerns, hasil menunjukkan bahwa operasi internasional memperkuat pengaruh negatif “CSR Concerns” terhadap kinerja keuangan.