ANALISIS PENGARUH BANK SIZE, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), GIRO WAJIB MINIMUM (GWM), NON-PERFORMING LOAN (NPL), DAN PUBLIC OWNERSHIP TERHADAP RASIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) (Studi pada Bank Umum yang GO PUBLIC 2012-2016)

Pada era yang terbuka dan juga tingkat kompetisi antar perbankan yang cukup tinggi, maka perbankan harus memiliki kinerja yang baik, khususnya dalam menghasilkan keuntungan yang maksimal. Untuk mendapatkan keuntungan tentunya memerlukan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perbankan. Apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang didapatkan, maka perbankan dapat dinyatakan tidak efisien dalam melakukan kinerjanya. Pada periode 2012-2016 terdapat permasalahan dimana rasio BOPO perbankan mengalami peningkatan sehingga perlu diketahui faktor-faktor internal perbankan yang dapat mempengaruhi rasio BOPO. Penelitian ini menggunakan analisa data panel terhadap data sekunder 30 bank go public selama tahun 2012-2016 dan bersumber dari laporan keuangan dan atau laporan tahunan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data diolah melalui program Eviews version 9.0 untuk Windows. Hasil penelitian yang ditemukan adalah : Secara parsial (1) Bank Size dan Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio BOPO. (2) Capital Adequacy Ratio, Non-Performing Loan, dan Public Ownership memilik pengaruh signifikan positif terhadap rasio BOPO. (3) Giro Wajib Minimum memiliiki pengaruh signifikan negatif terhadap rasio BOPO. (4) Secara bersama seluruh variabel independen memiliki pengaruh besar terhadap rasio BOPO pada perbankan yang go public periode 2012 -2016.