ANALISIS KOINTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PASAR MODAL DUNIA DENGAN PENDEKATAN JOHANSEN COINTEGRATION TEST (studi kasus pada Bursa Efek Indonesia tahun 2001 – 2010

Pasar modal adalah indikator kemajuan ekonomi dan penunjang ekonomi sebuah negara. Dalam satu dekade ini, pasar modal telah mengalami perkembangan pesat yang disebabkan oleh tekanan dari perubahan teknologi, liberalisasi, dan globalisasi. Perubahan-perubahan ini mempengaruhi perilaku pasar modal dan menyebabkan timbulnya keseimbangan jangka panjang dan mendorong terciptanya kointegrasi antar pasar modal dunia. Pasar modal dinyatakan terkointegrasi jika kedua pasar terpisah memiliki pergerakan yang sama dan memiliki korelasi di antara pergerakan indeksnya. Pasar modal dalam satu kawasan regional cenderung memiliki pergerakan yang sama dan efek penularan (contagion effect) yang tinggi (Climent dan Meneu 2003). Selama periode pengamatan, tahun 2001 – 2010, terjadi fenomena dimana pergerakan IHSG tidak selalu sama dan memiliki korelasi dengan pergerakan indeks pasar modal dunia.Hal ini juga didukung oleh perbedaan yang ditemukan pada hasil beberapa penelitian terdahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara IHSG dengan indeks pasar modal dunia, yaitu indeks DJIA, indeks FTSE 100, indeks Hang Seng, indeks Nikkei 225, indeks STI. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Johansen Cointegration Test yang didukung oleh Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test, Granger Causality Test, dan uji korelasi. Selain merupakan syarat untuk melakukan Johansen Cointegration Test, Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test juga digunakan untuk melakukan uji kointegrasi parsial antar pasar modal dunia. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari tahun 2001 – 2010 untuk setiap variabel penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kointegrasi antara seluruh pasar modal dan masing-masing pasar modal terkointegrasi secara parsial, setiap pasar modal memiliki korelasi dengan Bursa Efek Indonesia, dan tidak semua pasar modal memiliki hubungan kausalitas dengan Bursa Efek Indonesia.