ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT PADA PT. NJONJA MENEER

Persaingan yang ketat pada era globalisasi merupakan tantangan sekaligus pendorong setiap perusahaan untuk selalu melakukan perubahan yang berkelanjutan agar mampu berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Untuk wujudkan hal tersebut, setiap perusahaan perlu memiliki budaya organisasi yang dirumuskan secara sistematis agar mampu menjadi penyambung rantai kesuksesan sebuah perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Dengan budaya organisasi yang sesuai, nilai-nilai perusahaan dapat tertanam dengan baik di dalam setiap individu karyawan perusahaan. PT. Njonja Meneer merupakan perusahaan yang berangkat dari sebuah usaha keluarga dimana nilai-nilai keluarga pendiri masih sangat kuat tertanam pada perusahaan. Namun seiring perkembangan perusahaan, belum ada budaya organisasi yang secara sistematis dirumuskan sebagai pedoman perusahaan penerapan nilai-nilai perusahaan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pemetaan budaya organisasi yang bertujuan menganalisis profil budaya organisasi saat ini dan lima tahun mendatang sebagai masukan bagi perusahaan dalam merumuskan budaya organisasi yang sesuai. Penelitian ini dilakukan dengan metode OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) yang disurvey terhadap manajer, kepala bagian, dan staff. Melalui pendekatan deskriptif kuantitatif kiranya mampu mengungkapkan dan menganalisis profil budaya PT. Njonja Meneer saat ini dan lima tahun mendatang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya persamaan persepsi antara manajer, kepala bagian, dan staff yang menyebutkan bahwa profil budaya PT. Njonja Meneer saat ini adalah clan. Akan tetapi, persepsi profil budaya yang diharapkan lima tahun mendatang berbeda pada setiap jenjang jabatan. Manager mengharapkan budaya adhocracy dominan di perusahaan pada lima tahun mendatang. Sementara itu kepala bagian mengharapkan budaya market sebagai budaya yang dominan pada lima tahun mendatang. Sedangkan Staff mengharapkan budaya clan dan market dominan pada lima tahun mendatang. Gambaran budaya saat ini dan perbedaan persepsi antar jenjang jabatan mengenai harapan budaya organisasi di waktu yang akan datang dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk merumuskan budaya yang sesuai dengan perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.