PENGARUH WHISTLEBLOWING, SKEPTISME PROFESIONAL DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP DETEKSI FRAUD PAJAK

Pajak sebagai salah satu sumber pendapatan Negara yang pasti. Dari data Kementerian Keuangan menunjukkan realisasi penerimaan perpajakan nasional dari tahun 2018 hingga 2019 belum memenuhi target yang diperkirakan. Rasio pajak dan tidak tercapainya target mengindikasikan draud tersembunyi dalam perpajakan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh whistleblowing skeptisme professional dan pemeriksaan pajak terhadap deteksi fraud pajak. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan menggunakan teknik sampling puposive sampling. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menguji pengaruh dua variabel X atau lebih terhadap variabel Y. Variabel yang digunakan untuk menguji variabel bebas (independen) yaitu whistleblowing, skeptisme professional, pemeriksaan pajak dan variabel terikat (dependen) yaitu deteksi fraud pajak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa whistleblowing tidak berpengaruh terhadap deteksi fraud pajak. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis regresi diperoleh nilai 0,901 dari thitung < ttabel. Selain itu hasil dari rtable dan r2 sebesar 49,8%. Skeptisme professional berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi fraud pajak. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis regresi diperoleh nilai 2,705 dari thitung > ttabel. Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi fraud pajak. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis regresi diperoleh nilai 1,222 dari thitung < ttabel.