ANALISIS PENGARUH DEWAN PENGAWAS SYARIAH, DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PENGUKURAN KINERJA BANK UMUM SYARIAH INDONESIA

Pengukuran kinerja bank umum syariah di Indonesia masih menggunakan metode pengukuran konvensional seperti CAMELS dan EVA yang hasilnya menjadi tidak akurat dan tidak adil, karena bank syariah dan bank konvensional memiliki perbedaan produk dan landasan operasional. Bank syariah menggunakan sistem profit loss sharing sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga. Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap kinerja bank umum syariah masih jarang untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja bank umum syariah di Indonesia dengan pendekatan Maqashid Based Performance Evaluation Model (MPEM). Salah satu elemen penting dalam GCG adalah Dewan Pengawas Syariah (DPS). Objek pada penelitian ini adalah sebelas bank umum syariah yaitu Bank Jabar Banten Syariah, Bank Muamalat Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank BTPN Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Aladin Syariah, Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah dengan sumber data laporan tahunan masing-masing bank tahun 2016-2020. Studi ini penggunakan pedekatan MPEM. Variabel independen pada penelitian ini adalah karakterisik DPS (ukuran, keanggotan silang, pendidikan, reputasi) dan dewan komisaris dan dewan komiaris independen. Penelitian menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris berpengaruh terhadap variabel dependen. Kata kunci: Corporate Govermance, Kinerja Bank Umum Syariah, Maqashid Based Performance Evaluation Model (MPEM), Dewan Pengawas Syariah (DPS), Dewan Komisaris.