PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENDAPATAN DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP MINAT PENGGUNAAN QUICK RESPONSE INDONESIAN STANDAR (QRIS) PADA PELAKU UMKM DI KECAMATAN TEMANGGUNG

QRIS merupakan alat pembayaran yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam kegiatan transaksi pembayaran sehari-hari oleh masyarakat. UMKM merupakan sektor penting dalam penggunaan QRIS sebagai alat transaksi. Namun UMKM di Kecamatan Temanggung belum sepenuhnya menggunakan QRIS sebagai bagian dari kegiatan transaksi pembayaran mereka. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi diantaranya yaitu literasi keuangan, pendapatan dan konsep dasar Technology Acceptance Model (TAM) yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dalam mengaplikasikan minat penggunaan QRIS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, yaitu literasi keuangan, pendapatan, persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap minat penggunaan QRIS bagi UMKM di Kecamatan Temanggung. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dalam pengujian empiris. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner menggunakan skala likert, dengan subjek UMKM aktif di Kecamatan Temanggung. Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 26,0 sebagai alat analisisnya. Dari hasil analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukan bahwa variabel literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat penggunaan QRIS. Variabel pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan. Variabel persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) juga tidak berpengaruh signifikan. Variabel literasi keuangan, pendapatan, persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan. Dari variabel-variabel tersebut, literasi keuangan memiliki pengaruh terbesar terhadap minat penggunaan QRIS. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan dan menguatkan kebijakan khususnya pada bidang literasi keuangan sebagai faktor utama dalam meningkatkan minat UMKM dan masyarakat menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran.