MENGUKUR INDEKS INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA MELALUI LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DENGAN MENGANGKAT INDIKATOR PADA DIMENSI AVAILABILITY, ACCESSIBILITY, DAN USAGE

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran Indeks Inklusi Keuangan di Indonesia menggunakan indikator pada dimensi Availability, Accessibility, dan Usage dengan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank sebagai penyedia dan intermediator layanan keuangan. Dimensi diukur dengan Kantor Cabang Bank, Cabang ATM, Mesin EDC, Pengguna Internet Aktif, Kartu Kredit, Kartu ATM dan Debit, Uang Elektronik, Rekening Peminjam Fintech Lending, Jumlah Nilai Simpanan Bank, Jumlah Nilai Pinjaman Bank, Jumlah Nilai Transaksi ATM dan Debit, serta Jumlah Nilai Pinjaman Fintech Lending, menggunakan data cross section pada 34 Provinsi di Indonesia periode tahun 2020.Alat analisis yang digunakan adalah Two-Staged Principal Component Analysis (PCA) dibantu dengan software SPSS Statistics. Hasil empiris membuktikan bahwa indikator yang mereprsentasikan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank dalam dimensi Availability, Accessibility, dan Usage dapat memberikan pengukuran terhadap Indeks Inklusi Keuangan. Ditemukan bahwa Usage adalah dimensi terpenting dalam mendefinisikan inklusi keuangan di Indonesia, diikuti oleh Availability dan Accessibility. Mesin EDC, Rekening Peminjam Fintech Lending, dan Jumlah Nilai Pinjaman Bank menjadi indikator paling penting dalam menggambarkan masing-masing dimensi.