PENGARUH KONFLIK PERAN DAN ROLE OVERLOAD TERHADAP BURNOUT DAN DAMPAKNYA PADA CYBERLOAFING (STUDI PADA PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI)

Cyberloafing merupakan salah satu perilaku kontraproduktif pegawai yaitu menggunakan handphone dan fasilitas internet kantor untuk keperluan pribadi selama jam kerja. Perilaku cyberloafing ini disebabkan salah satunya oleh kondisi psikologis pegawai, yaitu burnout. Penyebab munculnya burnout ini dikarenakan adanya konflik peran dan role overload. Apabila perilaku cyberloafing terus dilakukan nantinya akan menghambat produktivitas pegawai dan akhirnya akan berdampak buruk pada perusahaan. Permasalahan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana menurunkan cyberloafing dengan melihat konflik peran, role overload, dan burnout? Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang responden, dimana respondennya adalah pegawai PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Konstruksi. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) pada program AMOS 22. Dari hasil analisis terhadap model penelitian yang diuji disimpulkan bahwa model memenuhi kriteria goodness of fit. Dari lima hipotesis yang diteliti, empat hipotesis yang diterima. Konflik peran berpengaruh signifikan pada cyberloafing, role overload tidak berpengaruh signifikan terhadap cyberloafing, konflik peran dan burnout berpengaruh signifikan terhadap burnout, serta burnout berpengaruh signifikan terhadap cyberloafing. Dalam upaya untuk menurunkan tingkat cyberloafing maka diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Pengelolaan sumber daya manusia ini termasuk untuk menghindari konflik peran, role overload, dan burnout yang mempengaruhi cyberloafing.