ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT TERDIDIK BERWAKAF TUNAI (STUDI KASUS LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA SEMARANG)

Keuangan syariah membangun perekonomian dan pemerata kesejahteraan serta pengurangan kemiskinan salah satunya adalah wakaf. Instrumen keuangan syariah ini memiliki angka potensi yang besar tetapi masih belum teroptimalkan dengan baik. Pemanfaatan tanah wakaf mencapai 71% yang didominasi oleh pembangunan tempat ibadah masjid dan mushola. Pemerintah berupaya mengembangkan wakaf produktif di Indonesia dengan diberlakukannya wakaf tunai. Berdasarkan perhitungan potensi wakaf tunai yang dilakukan oleh Nasution (2005) sebesar 3 triliun Rupiah dari jumlah potensi wakaf tunai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat terdidik berwakaf tunai melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) berasal dari empat Lembaga Amil Zakat yang berbeda diantaranya Dompet Dhuafa, Lazisnu, Lazismu, dan Rumah Zakat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan metode pengumpulan kuesioner yang melibatkan 100 responden (wakif) dengan menggunakan Puposive sampling dari masyarakat terdidik termasuk mahasiswa, sarjana, dan magister yang bertempat tinggal Kota Semarang. Data dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linear berganda menggunakan aplikasi SPSS 23.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan faktor-faktor seperti religiusitas, pengetahuan, kualitas pelayanan, dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap masyarakat terdidik untuk berwakaf tunai. Terdapat variabel independen religiusitas yang tidak berpengaruh terhadap masyarakat terdidik berwakaf tunai pada Lembaga Amil Zakat. Variabel pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap masyarakat terdidik berwakaf tunai pada Lembaga Amil Zakat (LAZ).