STRATEGI MENGENDALIKAN INTENTION TO QUIT SAFETY FIELD (Studi Fenomenologi Pada Sebuah Perusahaan Smelter Nikel Di Indonesia)

Perkembangan bisnis menciptakan persaingan yang kompetitif, hal ini mendorong industri bisnis modern untuk menerapkan Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L). Sertifikasi seperti IRMA, SMK3, ISO 14001 dan 45001 menjadi indikator penilaian investor terhadap tata kelola sebuah perusahaan, dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk dapat merealisasikannya. Petugas Safety Field di PT XYZ berperan penting dalam melaksanakan pengawasan dan menekan kejadian kecelakaan. Namun peningkatan turnover menunjukkan berbagai tantangan. Penelitian ini menyoroti variabel demografis, kepuasan kerja, dan variabel individu sebagai penyebab potensial terjadinya turnover. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Melalui penelitian ini, ditemukan berbagai faktor ketidakpuasan diantara karyawan safety field, seperti biaya perjalanan cuti, kurangnya kepercayaan pada pimpinan, dan perbedaan dalam standar keselamatan. Faktor faktor ini merupakan penyebab intention to quit. Departemen HRGA dalam penanganan turnover ini telah melakukan intervensi dalam strategi rekrutmen, peningkatan kenyamanan, dan exit interview. Namun implementasi program HRGA dianggap tidak optimal karena kondisi perusahaan yang belum stabil.