PENGARUH HARGA, USIA, PENDAPATAN, LAMA KONSUMSI, DAN PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KONSUMSI ROKOK DI KOTA SEMARANG

Peningkatan tarif cukai pada komoditas rokok, bertujuan untuk menekan angka konsumsi rokok di Indonesia. Pada tahun 2016-2022, pemerintah melakukan peningkatan tarif cukai rokok sebanyak 7 kali dengan rata-rata peningkatan sebesar 12,5 persen tiap tahunnya. Namun, angka konsumen rokok di Kota Semarang, tetap mengalami peningkatan. Pada tahun 2016-2021, rata-rata peningkatan konsumen rokok di Kota Semarang sebesar 5,7 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tarif cukai rokok yang ditingkatkan, akan memberikan dampak penurunan pada konsumsi rokok. Didukung dengan karakteristik perokok lainnya, serta faktor penggunaan rokok elektrik. Penelitian ini menggunakan 5 variabel independent. Yaitu, harga rokok, usia perokok, pendapatan perokok, lama merokok, dan penggunaan rokok elektrik. Lalu, digunakan juga 1 variabel dependen, yaitu jumlah konsumsi rokok. Data yang digunakan merupakan data primer. Sebanyak 130 data primer yang diperoleh melalui kuisioner, dilakukan regresi dengan metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini adalah, variabel harga rokok, variabel usia perokok, variabel pendapatan perokok, dan variabel pengguna ganda mempengaruhi variabel jumlah konsumsi rokok. Sedangkan, variabel lama konsumsi rokok, tidak mempengaruhi variabel jumlah konsumsi rokok.