ANALISIS PERILAKU MEROKOK PADA USIA KERJA: EFEK PENDIDIKAN, DAYA BELI DAN ADIKSI (STUDI IFLS 2014)

Indonesia tercatat sebagai negara dengan prevalensi perokok tertinggi di Asia Tenggara dengan tingkat prevalensi sebesar 41.16%. Tingginya prevalensi merokok ini dapat berdampak buruk di jangka panjang seperti produktivitas individu menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku merokok, seperti tingkat pendidikan, daya beli, adiksi pada rokok, serta faktor demografis pada setiap individu. Penelitian ini menggunakan data IFLS gelombang 5 dengan kategori sampel berusia 15 hingga 64 tahun (usia kerja) dan memiliki kebiasaan merokok. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa pendidikan dan daya beli dapat menurunkan konsumsi merokok. Penelitian ini juga mengonfirmasi adanya efek adiksi sebagaimana ditunjukkan oleh hubungan signifikan dari konsumsi rokok masa lalu dan pengalaman merokok.