SUBROTO, Setyoningsih and MAS'UD, Fuad,(29 September 2016), PERAN CULTURAL INTELLIGENCE (CQ) DALAM KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA (Studi Fenomenologi pada Gandhi Memorial Intercontinental School Semarang). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
- Published Version
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
- Published Version
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
- Published Version
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
- Published Version
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
- Published Version
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
Abstract
Hingga saat ini, terdapat beberapa penelitian yang mengkaji kepemimpinan
ekspatriat di Indonesia, namun hanya fokus pada pengalaman yang dirasakan oleh
pemimpin ekspatriat selama tinggal dan bekerja di luar negara asal. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran cultural intelligence (CQ)
dalam menciptakan kepemimpinan lintas budaya yang efektif, yang berada pada
persinggungan budaya antara India dan Indonesia. Kemudian berdasarkan peranan
CQ tersebut, gaya kepemimpinan apa yang dipraktikkan oleh pemimpin ekspatriat
dalam memimpin sejumlah staf lokal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan pada sebuah
sekolah internasional di Kota Semarang. Partisipan dalam penelitian ini terdiri
dari seorang Principal berkebangsaan India beserta beberapa staf lokal (2 orang
koordinator sekolah dan 2 orang guru). Tiap partisipan kemudian memberikan
penjelasan yang terperinci mengenai seluruh aspek yang digunakan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap seluruh
partisipan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa segenap aspek dalam CQ
(metacognitive, cognitive, motivational, behavioral) sepenuhnya berperan dalam
menciptakan kepemimpinan lintas budaya yang efektif pada diri Principal.
Principal telah menunjukkan berbagai karakteristik pemimpin yang efektif, yakni
komunikatif, peduli terhadap kesejahteraan staf, mau mendengarkan pendapat
staf, dan mau terjun langsung untuk melihat kondisi yang dihadapi oleh staf.
Kemudian CQ juga berperan serta dalam menghasilkan gaya kepemimpinan yang
dipraktikkan oleh Principal. Principal cenderung birokratis, namun tetap
memiliki sentuhan nurturant. Principal adalah pemimpin yang berorientasi pada
tugas, namun tetap menjaga hubungan baik dengan staf, yakni dengan memberi
motivasi dan pujian.
Keywords : | Cultural Intelligence (CQ), Cross-Cultural, Leadership, Qualitative, Cultural Intelligence (CQ), Kepemimpinan, Lintas Budaya, Kualitatif |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Manajemen |
Depositing User: | Arief Eryka Zendy |
Date Deposited: | 11 Mar 2020 07:55 |
Last Modified: | 11 Mar 2020 07:55 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/3667 |