ANALISIS PERSEPSI ULAMA’ TERHADAP PELAKSANAAN PERBANKAN SYARIAH DI KOTA SEMARANG

Ulama memiliki peran penting dan berpengaruh bagi masyarakat Muslim di Indonesia. Ulama adalah ilmuwan Muslim yang menguasai dan memahami pengetahuan agama dalam Islam. Saat ini, Ulama juga sebagai tokoh penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat dalam hal ini terkait perbankan syariah yang melakukan kegiatan bisnis berdasarkan prinsip syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi Ulama terhadap penerapan perbankan Islam dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Ulama di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Data kualitatif dikumpulkan dengan mewawancarai 3 perwakilan organisasi Muslim Indonesia termasuk Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan mewawancarai responden dengan teknik purposive sampling. Teknik validitas data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode triangulasi dan data yang dikumpulkan dianalisis dengan mengadopsi model analisis Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga proses yaitu reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ulama di kota Semarang yang dapat diklasifikasikan dari Nahdlatul Ulama (NU) yang mengungkapkan persepsi mereka terbatas pada teori melalui Alquran dan Hadits. Berbeda dengan Muhammadiyah yang lebih memahami penerapan perbankan syariah karena perwakilan dari MUI dan Muhammadiyah sendiri bertindak sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Ulama di kota Semarang yang diklasifikasikan menjadi dua, dari NU yang tidak terlibat langsung dalam perbankan syariah dan Muhammadiyah dan MUI yang terlibat langsung dalam penerapan perbankan syariah