PERILAKU KONSUMSI SWIKE KODOK PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KABUPATEN GROBOGAN

Setiap muslim harusnya memahami hukum Islam. Salah satunya mengenai halal atau haramnya makanan seperti swike kodok. Meskipun swike kodok termasuk makanan haram, sebagian umat muslim lebih memilih untuk tetap mengonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan penyebab sebagian umat muslim yang tetap mengonsumsi swike kodok. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan Analisis Fenomenologi Interpretatif. Metode fenomenologi dengan pendekatan Analisis Fenomenologi Interpretatif digunakan untuk mengetahui pengalaman penuh makna dan berbeda dari setiap konsumen muslim swike kodok. Metode ini dilakukan dengan teknik wawancara secara mendalam dan dianalisis sesuai tahapan pada pedoman metode fenomenologi dengan pendekatan Analisis Fenomenologi Interpretatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 5 konsumen muslim swike kodok. Mereka adalah warga asli Kabupaten Grobogan yang juga merupakan konsumen warung swike kodok di Kecamatan Purwodadi. Hasil dari penelitian ini diperoleh 4 tema induk yang sekaligus menjawab latar belakang adanya fenomena umat muslim tetap mengonsumsi swike kodok. Diantaranya yaitu lingkungan sosial, perilaku ketagihan mengonsumsi swike kodok, kepuasan mengonsumsi swike kodok, dan keyakinan diri.