ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI VARIABEL KESIAPAN UNTUK BERUBAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (STUDI PADA KARYAWAN PT. PELNI PERSERO JAKARTA)

Perkembangan revolusi industri ke-4 membawa perubahan pada sektor industri termasuk sektor industri maritim. Dalam dinamika perubahan yang ada, budaya organisasi perlu mendapat perhatian khusus dalam meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, dalam proses perubahan, kesiapan untuk berubah pada karyawan pun merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan perubahan (transformasi) sesuai dengan tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari variabel budaya organisasi terhadap tingkat kinerja karyawan melalui kesiapan untuk berubah sebagai mediator pada salah satu perusahaan BUMN yaitu PT. PELNI (Persero) Jakarta. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa data primer melalui pendistribusian kuesioner penelitian, dan data sekunder melalui jurnal, buku, dan data relevan yang yang diperoleh dari perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan non-probability sampling, lebih khususnya yaitu purposive sampling dengan kriteria bahwa sampel merupakan karyawan tetap PT. PELNI (Persero) Jakarta dan telah mengikuti program internalisasi budaya perusahaan untuk agen perubahan. Jumlah sampel 108 karyawan dari total 563 karyawan. Data diolah menggunakan SPSS 25 dengan metode analisis jalur dan regresi linear berganda. Analisis data yang dilakukan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji t, uji F, uji koefisien determinasi, serta uji sobel dan uji baron-kenny untuk mengetahui efek mediasi. Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan kesiapan untuk berubah; Kesiapan untuk berubah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu, variabel kesiapan untuk berubah terbukti dapat memediasi hubungan antara budaya organisasi dan kinerja karyawan, meskipun pengaruh tidak langsung lebih kecil dari pengaruh langsung, sehingga menjadi saran bagi penelitian mendatang untuk mengeksplorasi variabel kesiapan untuk berubah sebagai variabel independen dalam konteks revolusi industri 4.0.