STUDI FENOMENOLOGI MENGENAI KONSEKUENSI MUTASI KERJA PADA ORGANISASI ALPHA

Mutasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan menyama-ratakan Sumber Daya Manusia yang mereka miliki untuk mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan yang menerima keputusan mutasi keluar pulau yang memiliki perbedaan budaya di organisasi Alpha, organisasi milik pemerintah yang bergerak dibidang perekonomian di Indonesia. Pendekatan yang digunakan penelitian dalam ini adalah pendekatan metode kualitatif. Data-data yang diperoleh merupakan hasil proses wawancara dan observasi yang dilakukan dengan 5 (lima) informan. Penelitian ini dilakukan kepada 5 (lima) informan, yaitu; 1 (satu) Manajer, 3 (tiga) Asisten Manajer, dan 1 (satu) orang Staff. Kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) Secara umum pelaksanaan mutasi kerja sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan berbagai pertimbangan, meskipun pada kenyataannya waktu mutasinya tidak dapat diprediksi tergantung kebutuhan SDM organisasi Alpha pada saat itu. (2) Keputusan mutasi yang dikeluarkan bersifat sepihak dan tidak melibatkan pertimbangan individu dari karyawan yang dimutasi. (3) Para Informan memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dalam beradaptasi dengan budaya dan lingkungan kerjanya yang baru, hal ini dipengaruhi oleh sifat para informan, dukungan rekan kerja dan keluarga, dan kondisi lingkungan kerja. (4) Cara-cara yang digunakan oleh kelima informan dalam beradaptasi di lingkungan kerjanya yang baru adalah melalui profesionalisme dan menghindari politik didalam organisasi Alpha. Informan-informan juga bisa menyelesaikan konflik yang timbul secara pribadi atau menggunakan perantara mediator. (5) Kelima Informan menemukan keuntungan berupa materiil dan non materiil, yaitu; biaya hidup yang lebih murah dirasakan oleh informan yang kembali ke kota asal, tunjangan kemahalan, dan peluang-peluang yang mereka temui dalam mengembangkan diri baik secara personal maupun karir mereka. Disisi lain kerugian yang dirasakan para informan adalah biaya hidup yang lebih mahal bagi informan yang tidak kembali ke kota asal mereka serta beban kerja yang bertambah.